Mengapa Diharuskan Menjaga Lisan dan Tulisan Saat Berpuasa? Berikut Penjelasan Haditsnya
Sabtu, 01 Maret 2025 -
MerahPutih.com - Puasa Ramadan mengharuskan kita untuk menghindari tindakan dan ucapan yang buruk. karena perkataan yang tidak baik kepada orang lain dapat mengurangi kesempurnaan ibadah puasa.
Selain itu, umat Islam juga diperintahkan untuk menjaga hawa nafsu agar terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkan atau bahkan mengurangi nilai ibadah yang sedang dijalani.
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw:
???? ?????? ?????????? ?????? ????? ?????? ????????: ????? ???????? ???? ??????? ????? ???????? ????????? :(????? ???? ?????? ??????? : ??????? ????? ?????? ?????? ?????????? ????? ????????? ????? ????????? ?????? ???????? ?????? ???? ????????? ??????????: ?????? ??????? ???????.
“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman, ‘Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor dan menghina. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” (HR Muslim).
Baca juga:
1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret, Bersamaan dengan Muhammadiyah
Di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, seringkali kita melihat bahwa media sosial juga menjadi tempat yang penuh dengan komentar negatif dan adu argumen diiringi kata-kata merendahkan.
Adapun saat puasa, Islam mengajarkan untuk memperhatikan setiap perkataan dan tindakan yang dilakukan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menegaskan tanda keimanan seseorang terhadap hari akhir adalah perkataannya yang baik. Andai ia tidak dapat mengucap kata-kata baik, maka sebaiknya diam.
?????? ????? ???????? ????????? ??????????? ???????? ?????????? ??????? ???? ??????????
Rasulullah saw bersabda: “Siapapun yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR Al-Bukhari). (far)