Apakah Benar Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah?
Rabu, 12 Maret 2025 -
Merahputih.com - Bulan Ramadan merupakan kesempatan emas untuk memperbanyak ibadah dan meraih pahala. Namun, benarkah tidur saat berpuasa dapat bernilai ibadah?
Banyak pendakwah yang menyampaikan hadis dari Abdullah bin Amr dan Abdullah bin Abi Aufa yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah."
Hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi ini berbunyi: "Dari sahabat Abdullah bin Abi Aufa ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, 'Tidur orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya tasbih, amalnya berlipat ganda, doanya diterima, dan dosanya diampuni,'" (HR Baihaqi).
Baca juga:
Namun, menurut buku "89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan" karya Abdurrahman Al-Mukaffi, hadis ini dianggap dhaif (lemah) oleh para ahli hadis, seperti Al-Albani dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah nomor 4696.
Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menyeleksi materi yang dijadikan acuan. Jangan sampai waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah justru dihabiskan untuk tidur.
Selain hadis di atas, ada pula hadis lain yang memiliki makna serupa, yaitu "tidur saat puasa bernilai ibadah," yang diriwayatkan oleh Tammam dalam juz 18 halaman 172.
Hadis tersebut berbunyi: "Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya."
Baca juga:
Namun, hadis ini juga dianggap dhaif oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah nomor 653.
Menurut mazhab Syafi'i, tidur seharian saat puasa tidak membatalkan puasa. Dalam pandangan ini, tidur masih termasuk ahliyatul 'ibadah (orang yang dikenai kewajiban ibadah).
Tidur memang penting untuk istirahat tubuh, tetapi sebaiknya sesuai dengan kebutuhan. Tidur yang berlebihan adalah israf (berlebih-lebihan), yang merupakan perilaku melampaui batas kewajaran.