Tradisi Sungkeman sebelum Puasa Ramadan di Indonesia, Simak Beberapa Manfaatnya
Sabtu, 01 Maret 2025 -
Merahputih.com - Tradisi menyambut bulan Ramadan di Indonesia sangatlah beragam, seperti tradisi sungkeman di malam sebelum Tarawih.
Tradisi sungkeman bukan praktik keagamaan Islam. Tradisi sungkeman eksis sebagai bagian kultur budaya lokal Indonesia yaitu 'tata krama'.
Sungekeman dilakukan oleh generasi muda pada generasi tua. Sebaran tradisi ini pun meluas bukan hanya terkonsentrasi di Jawa tapi juga di berbagai pulau yang ada di Indonesia.
Baca juga:
50 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Penuh Makna dan Berkah di Bulan Ramadan
Namun, apakah aktivitas ini perlu dilakukan? Jawabannya tergantung pada kebiasaan keluarga. Jika tidak biasa melakukan sungkeman sebelum puasa bisa tidak dengan melakukannya. Jika terbiasa melakukannnya, maka bisa meneruskan tradisi ini.
Selain sebelum puasa, sungkeman juga dilakukan saat lebaran Idulfitri. Melakukan sungkeman sangatlah sederhana, orang tua akan duduk lebih tinggi dari anak muda.
Anak muda akan menggapai kedua tangan orang tua. Sambil mengucapkan refleksi permohonan maaf kepada mereka, bisa soal perkataan dan perbuatan.
Baca juga:
Snack Bar Rasa Kurma Nastar, 'Teman' Sehat untuk Jalani Ibadah Puasa di Bulan Ramadan
Manfaat sungkeman sebelum puasa:
-
Minta maaf dengan tulus
Saat sungkeman posisi seseorang akan sangat dekat satu dengan sama lainnya. Mengucapkan permohonan maaf secara langsung dan dekat memberikan sensasi yang berbeda seperti lebih lega dan memuaskan. Mengucapkan maaf pun berlangsung lebih tulus.
-
Berharap kemudahan melakukan puasa
Dalam Islam hubungan antar manusia adalah hal yang kuat. Termasuk ketika asa pertikaian, keributan, konflik. Semua urusan manusia harus diselesaikan kepada orang yang bersangkutan. Tidak bisa diwakilkan.
Sehingga jika ada uneg-uneg, masalah tersebut langsung selesai di orang yang dituju.
-
Meningkatkan keakraban dan kehangatan keluarga
Karena Ramadan adalah waktu yang spesial, bisa dimanfaatkan sebagai momentum mendekatkan anggota keluarga. Menjalani aktivitas puasa dengan hati gembira dan lapang bersama keluarga. (Tka)