3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei


Seorang guru mengarahkan kompas saat mengukur arah kiblat pada gerakan Hari Sejuta Kiblat di Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Harapan Bangsa (HBS) Desa Kuta Padang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (27/5/2024). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
MerahPutih.com - Matahari melintas tepat di atas Kabah atau dikenal sebagai fenomena Rashdul Kiblat akan terjadi pada Selasa dan Rabu pekan depan atau 27-28 Mei mendatang.
Fenomena Rashdul Kiblat hanya terjadi dua kali dalam setahun dan merupakan peluang penting bagi umat Islam untuk menyesuaikan kembali arah kiblat secara ilmiah dan sederhana.
"Ini adalah waktu yang sangat berharga bagi kita semua untuk memastikan arah kiblat dalam salat benar-benar sesuai dengan Kabah," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat di Jakarta, Rabu (21/5).
Baca juga:
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Oleh karenanya, Kemenag mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk mengecek ulang arah kiblat pada 27 dan 28 Mei mendatang, seiring terjadinya Rashdul Kiblat, atau peristiwa Istiwa A’zam itu.
"Saat itu bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan membelakangi arah kiblat secara akurat. Waktu ini dinilai sebagai momen tepat untuk memverifikasi kembali arah kiblat," tutur Arsad, dikutip Antara.
3 Panduan Cara Cek Arah Kiblat
Untuk mendapatkan hasil yang akurat saat melakukan pengecekan ulang arah kiblat ada sejumlah hal yang wajib diperhatikan. Sedikitnya ada tiga patokan dasar:
- Benda yang dijadikan patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus. Disarankan menggunakan alat bantu seperti lot atau bandul.
- Permukaan tempat meletakkan benda patokan harus datar dan rata. Permukaan yang tidak sejajar dapat menyebabkan bayangan melenceng dan arah kiblat menjadi tidak akurat.
- Waktu pengamatan harus tepat, yaitu pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA pada 27-28 Mei 2025. Jam yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan waktu resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
(*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Duh, Tingginya Kasus Kematian Jamaah Haji Indonesia Jadi Sorotan Arab Saudi

Pertanda Bahaya! 418 Jamaah Haji Indonesia Meninggal Mayoritas Penyakit Jantung

Gegara Ancaman Teror Bom Saudia Airlines, Pemulangan Jamaah Haji Embarkasi Solo Terlambat

Jemaah Haji Indonesia ‘Selundupkan’ Air Zamzam Berujung Dibongkar Aparat Arab Saudi

Jamaah Haji Jangan Nekat Sembunyikan Air Zamzam di Koper, Pasti Kena Sita!

Saudi Alami Puncak Panas Ekstrem, Jamaah Haji Jangan Keluar Hotel 10.00–16.00

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Tiba Tanah Air, Jamaah Haji Kloter Perdana Embarkasi Solo Sujud Syukur di Lintasan Pesawat

Banyak Jemaah Haji Indonesia Tak Dapat Makanan, Pengelola Rogoh Kocek Rp 6,5 Miliar untuk Ganti Rugi

Jemaah Haji Indonesia Embarkasi Solo akan Tiba di Tanah Air Jumat (13/6) Pagi
