Kemenag Siap Layani Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi, Bawa Bumbu Masak Produksi Dalam Negeri


Jemaah Haji di Madinah.(foto: dok Kemenag)
MERAHPUTIH.COM - JEMAAH haji Indonesia akan mulai masuk asarama haji pada 1 Mei 2025 dan terbang ke Arab Saudi keesokan harinya. Kementerian Agama memastikan layanan bagi jemaah haji Indonesia selama di Tanah Suci sudah siap.
“Kami berupaya mempersiapkannya secara cermat dan teliti agar bisa memberikan layanan terbaik ke jemaah haji,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Muchlis M Hanafi di Jakarta, Selasa (29/4).
Layanan di Arab Saudi mencakup lima hal, yaitu konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta layanan selama proses puncak ibadah haji di Masyair Muqaddasah.
Terkait dengan layanan konsumsi, Muchlis M Hanafi menjelaskan Kementerian Agama sudah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering yang akan menyiapkan 84 kali makan bagi jemaah selama di Makkah dan 15 kali makan saat puncak haji di Armina. Selama di Madinah, jemaah akan mendapatkan 27 kali makan yang disiapkan 21 perusahaan katering.
“Secara total, kami siapkan untuk jemaah haji selama di Arab Saudi sebanyak 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta boks makanan,” ucap Muchlis M Hanafi.
Baca juga:
Puncak Ibadah Haji Jadi Fokus Kemenkes Layani Para Jemaah, Fisik Sudah Mulai Turun
Kemenag meminta agar perusahaan katering menggunakan produk Indonesia. Sebagai contoh, untuk keperluan bumbu, Kemenag minta perusahaan katering menggunakan bumbu jadi dari Indonesia. Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah dipenuhi dari Indonesia. “Artinya, produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,” jelasnya.
Demikian juga dengan makanan siap saji. Muchlis M Hanafi menjelaskan makanan siap saji akan disiapkan pada rentang ada 7 – 15 Zulhijjah. Saat itu, kondisi di Makkah macet sehingga menyulitkan dalam proses distribusi. Oleh karena itu, disiapkan makanan siap saji agar bisa didistribusian lebih awal dan makanan tetap bisa dikonsumsi pada waktunya.
“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jemaah haji kami sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor, dan lain sebagainya,” ujar Muchlis.
Untuk akomodasi, Kemenag sudah menyiapkan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah sebagai tempat tinggal jemaah calon haji Indonesia. “Jadi akan ada 203.320 jemaah calon haji reguler yang akan kami layani di 300 hotel yang ada di Makkah dan Madinah,” sebut Muchlis M Hanafi.
Terkait dengan transportasi, Muchlis M Hanafi menjelaskan pihaknya menyediakan layanan di tiga area. Pertama, transportasi antar kota perhajian yang melayani rute Madinah – Makkah, Jeddah – Makkah, Makkah – Jeddah, dan Makkah – Madinah.
Kedua, bus salawat yang akan mengantar dan menjemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Ketiga, transportasi saat puncak proses ibadah haji di Arafah -Muzdalifah – Mina (Armina). “Ini tiga area yang kami siapkan untuk pelayanan transportasi bagi jemaah haji Indonesia,” sebutnya.(knu)
Baca juga:
Gelombang Pertama Keberangkaran Haji Dimulai 2 Mei, Jemaah 41 Hari di Arab Saudi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
BPIH 2026 Diharap Bisa Diputus Bulan Depan, Penetapan Kuota Harus Merujuk Daftar Tunggu

Angin Segar untuk Calon Jamaah! Pemerintah Tengah Perjuangkan Haji Murah,

Kakanwil Kemenag NTB Lempar Mikrofon, DPR Singgung Evaluasi hingga Pemberian Sanksi

KPK Ungkap 'Rayuan' Oknum Kemenag Agar Khalid Basalamah Pindah dari Haji Furoda ke Khusus

Rekrut 200 Orang Pegawai Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah Jadikan Kabid di Daerah Kepala Wilayah

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Perangkat dan Struktur Kementerian Haji dan Umrah Bakal Sampai Daerah, Ini Tugas Detailnya

Status ASN Ditjen PHU Kemenag Hingga Tingkat Kab/Kota Bakal Pindah Ke Kementerian Haji

Isu Petugas Haji Non-Muslim Mencuat Lagi, DPR Lempar 'Bola Panas' ke Kementerian
