Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah


Warga menikmati takjil dan makan berbuka gratis di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Minggu (9/3). (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Puasa sunnah Yaumul Bith merupakan puasa yang dilakukan oleh Rasullah semasa hidupnya. Praktik ini dilakukan juga oleh para sahabat.
Puasa Yaumul Bidh adalah puasa sunah yang biasa dilakukan pada setiap tanggal 13,14, 15 setiap bulan yang dikenal atau dikenal hari-hari putih menurut kalender hijriah.
Ketentuan pelaksaan ini termaktub dalam hadis riwayat Abu Daud dan An-Nasai.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah),"
Baca juga:
Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025: Jadwal, Niat, dan Keutamaannya Jelang Idul Adha
Sementara itu melaksanakan puasa Bidh sendiri hukumnya adalah sunnah muakkad, sebuah praktik puasa yang dianjurkan dilaksanakan tapi bukan kewajiban.
Dalam melakukan puasa Bidh seseorang harus menegaskan niatnya melakukan ibadah satu ini. Dengan ketentuan puasa bidh sama dengan melakukan puasa wajib, yakni menahan hawa nafsu dan dilarang mendekati hal-hal yang membatalkan puasa.
Niat merupakan syarat sah dalam berpuasa. Makanya diwajibkan sebelum melaksanakan puasa untuk melafazkan niat berpuasa Ayyamul Bidh pada malam hari atau sebelum terbit fajar:
Nawaitu shauma ayy?mil b??i lill?hi ta‘?l?
Artinya:
“Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala.”
Puasa merupakan praktik keagamaan yang signifikan memberikan pengaruh baik bagi kesehatan tubuh. Dengan puasa, orgam pencernaan bisa lebih beristirahat dari sibuknya memproses makanan kita sehari-hari di dalam saluran pencernaan.
Kondisi pencernaan yang baik akan menimbulkan efek kebahagian dan keseimbangan kesehatan mental.
Dengan berpuasa mengajarkam kita menahan diri dari hawa nafsu, memperkuat disiplin, dan meningkatkan kesabaran.
Dari sisi spiritual, dengan berpuasa Yaumul Bidh membuat seorang muslim menjadi dekat dengan Allah SWT, dan merasa dekat dengan seruan Nabi Muhammad SAW.
Berpuasa Yaumul Bidh juga meningkatkan rasa syukur dan kepedulian terhadap orang miskin dan tidak punya apapun.
Walaupun puasa Yaumul Bidh bukan puasa wajib, kesadaran melakukan puasa Ayyamul Bidh juga membantu meningkatkan rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.
Seorang muslim yang melakukan puasa Ayyaumul Bidh akan mendapatkan pahala. Karena setiao kebaikan sekecil aapun kata Allah SWT akan dibalas dengan kebaikan yyang berlipat ganda pula.(Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap

Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah

Pengertian, Ketentuan, dan Besaran Fidyah Puasa yang Perlu Diketahui

Apakah Membunuh Serangga Bisa Membatalkan Puasa? ini Penjelasannya

Es Kuwut Bisa Jadi Pilihan untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya

Mimpi 'Basah' di Siang Bolong, Apakah Membatalkan Puasa?

Meneteskan Air Mata Bisa Membatalkan Puasa?

Terlanjur Berbuka karena Salah Mengira Azan Maghrib, Bagaimana Hukumnya?

Tidak Sengaja Terluka hingga Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?
