Kisah Pahrul Syahputra, Dampingi Ibunda Berangkat Haji Gantikan Sang Ayah yang Meninggal Dunia
Pitta dan putranya, Pahrul Ramadhan Syahputra. (Foto: dok. Kemenag)
MerahPutih.com - Kisah jemaah calon haji yang berangkat tahun ini menimbulkan sejumlah cerita haru. Salah satunya adalah Pitta (56) dan putranya, Pahrul Ramadhan Syahputra (30) yang berasal dari Sibolga, Sumatra Utara ini.
Beberapa bulan lalu, Pitta dan suaminya, Hapijuddin padahal telah telah bersiap menjalankan ibadah haji. Segala persiapan sudah mulai rampung: pembuatan paspor, perekaman biometrik / Saudi Visa Bio (SVB) hingga doa-doa yang telah mereka panjatkan bersama selama bertahun-tahun.
Namun takdir berkata lain, menjelang hari keberangkatan, Hapijuddin meninggal dunia akibat penyakit diabetes.
“Beliau sangat semangat, setiap hari bicara soal Makkah, soal wukuf di Arafah. Tapi ternyata Allah lebih dulu memanggil,” tutur Pitta kepada wartawan di Sibolga, Sumatera Utara dikutip Selasa (13/5).
Baca juga:
Belasan Tahun Menabung, Pasangan Lansia Penjual Sembako asal Sibolga akhirnya Bisa Berangkat Haji
Duka itu begitu dalam karena tak hanya karena kehilangan pasangan hidup, tapi juga karena impian mereka untuk menunaikan haji bersama pupus begitu saja.
Namun, di tengah keperihan itu, sang anak sulung, Pahrul, mengambil keputusan besar menggantikan sang ayah untuk mendampingi ibunya menunaikan ibadah suci.
“Saya merasa ini cara saya meneruskan niat mulia Bapak. Dan saya ingin Ibu tidak sendiri. Ini bukan cuma perjalanan haji, ini perjalanan hati,” ujar Pahrul.
Keputusan itu tak diambil dengan mudah. Pahrul harus mengurus segala proses administrasi pergantian porsi haji, mengurus cuti kerja, dan mempersiapkan diri secara mental dan spiritual.
Awalnya pun dia ragu, karena merasa belum pantas.
“Tapi setiap kali melihat wajah Ibu, saya tahu ini yang harus saya lakukan,” tambahnya.
Baca juga:
Hasil Kebun dan Takdir Bawa Pasutri Sepuh yang Merupakan Petani Kopi Aceh Jalani Ibadah Haji
Saat manasik dan detik mendekati keberangkatan haji, suasana haru menyelimuti. Beberapa kerabat yang datang ke rumah tak kuasa menahan air mata saat Pahrul dan ibunda berpamitan.
“Bapak tetap berangkat, lewat Pahrul,” ucapnya.
Bagi Pahrul dan ibunda, ini adalah bentuk cinta yang tak lekang oleh waktu, pengabdian anak pada orang tua, dan keyakinan bahwa meskipun tubuh sang ayah tiada, ruh dan niat sucinya tetap mengiringi mereka hingga ke Tanah Suci.
“Haji tahun ini bukan hanya soal menyempurnakan rukun Islam, tapi juga menyempurnakan niat bapak,” tutup Pahrul. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
BPKH Hormati Proses Hukum KPK dan Tegaskan Komitmen Transparansi Pengelolaan Dana Haji
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Begini Cara Daftar Umrah Mandiri Tanpa Biro Perjalanan Yang Dibolehkan Arab Saudi
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah
Menteri Haji dan Umrah Ngaku Banyak Dapat Keluhan Terkait Umrah Mandiri
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Komnas Haji Apresiasi Biaya Haji 2026 Turun, Minta Kualitas Layanan Tetap Maksimal
Ongkos Haji 2026 Diketok Rp 54,19 Juta, Jemaah Punya Waktu Pelunasan 6 Bulan