BPKH Kirim 475 Ton Bumbu Khas Indonesia ke Tanah Suci Untuk Makan Jemaah Haji


Jemaah calon haji (JCH) kategori lanjut usia (lansia) yang diberangkatkan melalui Embarkasi Makassar. ANTARA/HO-Kemenag Sulsel
MerahPutih.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah melakukan penyewaan hotel untuk digunakan calon haji Indonesia secara langsung di Arab Saudi. Sebanyak delapan hotel di Makkah dan satu hotel di Madinah berhasil disewa dan telah dikontrak bersama Kementerian Agama selama musim haji 2025.
Selain itu, kerja sama pemanfaatan area komersial dan lobi hotel yang ditempati jemaah calon haji Indonesia. BPKH dan Kemenag akan menyewakan lobi hotel kepada UMKM Indonesia.
Ia menyatakan akan terus memperbesar peluang kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan logistik jamaah haji Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan konsumsi dan produk halal Indonesia.
"Saat ini kami masih terus fokus untuk memperbesar kesempatan atau peluang untuk berkolaborasi menyuplai kebutuhan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi," ujar Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah di Jakarta, Senin (26/5).
Baca juga:
Timwas Haji DPR Apresiasi Kartu Nusuk Digital, Tapi Masih Ada Kendala
Dalam penyelenggaraan haji 2025, BPKH telah mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia ke Tanah Suci. Angka ini melonjak drastis dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 75 ton.
Pengiriman ratusan ton bumbu asli Indonesia ini sebagai bagian dalam memperkuat industri ekonomi haji di dalam dan luar negeri.
"Feedback sejauh ini yang kami dapatkan dan kami selalu melakukan survei kepada jamaah Indonesia, hingga saat ini mereka sangat menikmati makanan yang bercita rasa Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakna, sinergi antara industri dalam negeri dan mitra di Arab Saudi sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan pasokan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat industri halal global.
Langkah ini, lanjut ia, sekaligus menjadi wujud nyata BPKH dalam mengembangkan ekonomi syariah nasional, tak hanya melalui pengelolaan dana haji, tetapi juga lewat dukungan terhadap industri halal yang terhubung langsung dengan kebutuhan jemaah.
"Ini tentu saja akan perlu ada engagement dan keterkaitan di antara industri yang ada di Indonesia dengan di sana (Arab Saudi)," kata Fadlul.
Tak hanya pengiriman bumbu, sebagai bagian dari layanan konsumsi, BPKH menyediakan makanan siap saji (ready to eat) bagi jemaah pada saat puncak haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armuzna) pada musim haji 2025. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK Bahas Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan Haji

BPIH 2026 Diharap Bisa Diputus Bulan Depan, Penetapan Kuota Harus Merujuk Daftar Tunggu

Kuota Haji 2026 Tetap 221 Ribu, Menteri Irfan Ungkap Skema Baru Pembagian Berdasarkan Antrean Jemaah

Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum

KPK Temukan Praktik Jualan Beli Kuota Haji Antar Penyelenggara

Angin Segar untuk Calon Jamaah! Pemerintah Tengah Perjuangkan Haji Murah,

Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya

Rekrut 200 Orang Pegawai Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah Jadikan Kabid di Daerah Kepala Wilayah

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre
