393 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat ke Arab Saudi, Kemenag: Dahulukan Amal yang Wajib Sebelum Sunah


Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief. (Dok. Kemenag)
MerahPutih.com - Sebanyak 393 calon jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-01) dilepas Kementerian Agama. Mereka diberangkatkan dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Jumat (2/5) dini hari.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief mengingatkan kepada seluruh jemaah haji untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk selama berada di Tanah Suci.
“Penuhi seluruh syarat dan rukunnya dengan sempurna, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah dan mendahulukan amalan yang wajib sebelum yang sunah,” kata Hilman dalam keteranganya di Jakarta dikutip Jumat (2/5).
Pemerintah Arab Saudi saat ini semakin memperketat jalur masuk ke Tanah Suci. Calon jemaah haji tidak diizinkan untuk masuk ke Arab Saudi tanpa visa haji dan diimbau untuk tidak tergiur dengan beragam iming-iming oknum yang menjanjikan berangkat tanpa visa haji.
Baca juga:
“Berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menawarkan jasa tanpa kejelasan untuk menghindari potensi terjadinya penipuan,” tegas Hilman.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan jemaah haji untuk mengatur energi dan menjaga kesehatan saat tiba di Tanah Suci.
“Jangan sampai energi terkuras di awal. Tujuan utama adalah berhaji, bukan sekadar berziarah,” ujar dia
Ia mencontohkan semangat sebagian jemaah mengejar Arba’in (shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi) hingga memaksakan diri hingga sakit.
“Jangan sampai karena mengejar Arba’in, akhirnya tidak sanggup menyempurnakan ibadah haji di Makkah,” tegas Menag.
Ia mengingatkan bahwa Arba’in merupakan ibadah sunah, sedangkan haji adalah wajib. Karena itu, ia meminta jemaah menyimpan energi untuk menghadapi puncak haji, termasuk wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah di Mekah.
Baca juga:
Haji 2025, Bandara Adi Soemarmo Fasilitasi Layanan Fast Track Makkah Route
"Dalam ibadah, jangan sampai yang sunnah dikedepankan, sementara yang wajib terabaikan. Jagalah kesehatan. Setelah Arafah dan puncak haji selesai, insya Allah kita masih bisa lanjut umrah bagi yang kuat,” pungkasnya.
Arahan ini menjadi pengingat penting bagi jemaah untuk menyeimbangkan semangat ibadah dengan menjaga kondisi fisik demi kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren

KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag

BPIH 2026 Diharap Bisa Diputus Bulan Depan, Penetapan Kuota Harus Merujuk Daftar Tunggu

14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza

KPK Temukan Praktik Jualan Beli Kuota Haji Antar Penyelenggara

Kemenag Bentuk Ditjen Pesantren, PKB Optimistis Bisa Tingkatkan Layanan Pendidikan di Indonesia

Angin Segar untuk Calon Jamaah! Pemerintah Tengah Perjuangkan Haji Murah,

Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya

Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel

Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
