Waspadai Dehidrasi Tersembunyi saat Berpuasa Ramadan
Ilustrasi pusing kepala sebelah kiri. (Foto: Unsplash/Sander Sammy)
MERAHPUTIH.COM - BERPUASA saat Ramadan rentan menimbulkan dehidrasi. Banyak orang mengira mengonsumsi banyak air putih saat sahur dan berbuka sudah cukup untuk mencegah dehidrasi. Namun, kenyataannya, air putih saja tidak cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Kekurangan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi tersembunyi, kondisi yang sering tidak disadari, tetapi berdampak besar pada kesehatan dan kebugaran tubuh terutama saat menjalankan ibadah puasa.
Menurut dokter umum sekaligus influencer kesehatan dr Saddam Ismail, Ramadan di Indonesia dan negara tropis lainnya memiliki tantangan tersendiri ketimbang negara dengan iklim sejuk. "Cuaca panas dan kelembapan tinggi membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan dan elektrolit, terutama saat berpuasa. Kekurangan elektrolit ini bisa menyebabkan apa yang disebut sebagai dehidrasi tersembunyi, yaitu kondisi di mana tubuh tetap kekurangan cairan meskipun sudah cukup minum. Kondisi ini menyebabkan banyak orang mengalami kelelahan, pusing, dan kram otot tanpa menyadarinya," papar Saddam.
Dehidrasi sering dianggap fenomena sederhana dan disebut sebagai 'kekurangan cairan', padahal kondisi ini dapat mengakibatkan banyak masalah. Penelitian yang dimuat di Annals of Nutrition and Metabolism menunjukkan dehidrasi ringan dapat mengurangi daya kognitif anak-anak dan lansia. Sementara itu, pada orang dewasa yang tidak punya masalah kesehatan, dehidrasi dapat menyebabkan mood yang tidak stabil, kelelahan atau fatigue, dan kesulitan berkonsentrasi.
Baca juga:
Pola 2-4-2 Jadi Cara Jitu Hindari Dehidrasi Saat Puasa Ramadan
Dehidrasi tersembunyi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mulut. Jurnal di BMC Oral Health mengatakan kasus sialadenitis atau radang atau bengkak pada kelenjar air ludah meningkat dua kali lipat pada umat Islam yang berpuasa Ramadan.
Saddam memaparkan beberapa gejala dehidrasi tersembunyi yang bisa diwaspadai. “Gejalanya bisa meliputi rasa lemas meskipun sudah minum cukup air, pusing saat berdiri tiba-tiba, kram otot di malam hari, serta kulit kering dan bibir pecah-pecah. Kondisi ini sering tidak disadari dan bisa berdampak pada aktivitas harian serta ibadah selama Ramadan. Oleh karena itu, penting untuk mencari sumber hidrasi yang tidak hanya mengandung air tetapi juga elektrolit alami,” sarannya.(*)
Baca juga:
Dehidrasi dan Sakit Kepala Bisa Berkaitan, Cukupi Kebutuhan Minum Air
Bagikan
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan