UMKM Menjamur selama Ramadan, Pengamat Ekonomi Syariah Sarankan Pemerintah Bikin Sentra Makanan untuk Atasi Kemacetan
Ilustrasi barang jualan UMKM. (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Pengamat Ekonomi Syariah, Adiwarman Karim, menyoroti fenomena menjamurnya UMKM selama bulan Ramadan yang berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Menurut Adiwarman, pemerintah perlu melakukan pembinaan dan pengaturan agar para pedagang tidak menguasai jalanan dan mengganggu kelancaran lalu lintas.
“Memang ini harus diatur supaya tidak menimbulkan masalah baru lagi yaitu dikuasainya jalanan-jalanan oleh para pedagang UMKM sehingga menyebabkan jalanan malah jadi tambah macet dan menghambat orang untuk mencapai rumah ataupun mencapai masjid tempat mereka melakukan tarawih,” ujar Adiwarman, seperti dikutip ANTARA (28/2).
Pedagang penganan berbuka puasa sering kali menggunakan badan jalan, menyebabkan kemacetan dan menghambat pejalan kaki.
Baca juga:
Stok Darah untuk Ramadan Menipis, PMI Gencarkan Donor Darah di Masjid Malam Hari
Adiwarman menekankan pentingnya pembinaan dan peraturan yang baik dari pemerintah agar pedagang bisa berjualan tanpa mengganggu lalu lintas, dan pembeli dapat berbelanja dengan aman.
Ia juga menjelaskan bahwa banyaknya pedagang dadakan muncul karena pola konsumsi masyarakat yang mencari makanan berbuka puasa saat perjalanan pulang.
Oleh karena itu, Adiwarman menyarankan adanya pengelolaan sentra makanan khusus selama Ramadan untuk mengumpulkan para pedagang dan memudahkan pembeli.
“Jadi memang bisa dibuat juga ada selama Ramadan, tentu dengan perizinan yang lengkap supaya enggak menimbulkan kekacauan, mungkin kalau buat tempat-tempat sentra makanan yang sifatnya temporer untuk selama bulan Ramadhan aja bagus juga, supaya orang-orang memudahkan lagi membeli makanannya sehingga tidak menimbulkan kemacetan,” katanya. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi