Kisah Pasutri Penjual Pisang Goreng yang Berhasil Naik Haji Tahun ini, Menanti Belasan Tahun
Pasangan suami istri (Pasutri) penjual pisang goreng Fadli Hariadi dan Arbainah.(foto: dok Kemenag)
MERAHPUTIH.COM - FADLI Hariadi dan Arbainah sehari-harinya berjualan pisang goreng. Tanpa lelah, mereka berikhtiar mengumpulkan rezeki dari kudapan yang diakui sebagai salah satu camilan terenak di dunia itu. Jerih payah dan usaha itu terbayar. Tahun ini, pasutri asal Serdang Bedagai (Sergai), Sumatra Utara ini pergi beribadah ke Tanah Suci. Keduanya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 14 Embarkasi Medan (KNO 14).
Usaha mereka menabung selama 20 tahun mengantarkan mereka tahun ini ke Arab Saudi tahun ini. Mereka sangat bersyukur akhirnya bisa menunaikan ibadah haji setelah 12 tahun menunggu.
“Sebelumnya saya bersama istri mendaftar haji dengan menyetorkan Rp 25 juta per orang untuk mendapatkan nomor porsi. Alhamdulillah penantian panjang menjadi Tamu Allah bisa terwujud,” ujarnya kepada wartawan di Medan, Minggu (18/5).
Fadli berbagi cerita bahwa profesi berjualan pisang goreng di pinggir jalan Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, ia tekuninya sejak 2005. Ia berjualan saban hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 bersama istri. “Setiap hari kami jualan tidak ada hari libur, jika merasa lelah kami baru libur,” ungkap Fadli.
Baca juga:
Sutiah Sunyoto, Jemaah Haji Tertua Berusia 107 Tahun Berjalan Kaki di Bawah Panas Terik Tanah Suci
Suami istri yang memiliki dua anak ini rutin menyisihkan uang sebagai tabungan untuk berangkat haji. Sedikit demi sedikit uang hasil penjualan pisang goreng dikumpulkan untuk tabungan haji.
“Pendapatannya tidak menentu, Pak. Terkadang ramai, tapi terkadang sepi. Namun, kami menjalaninya dengan penuh kesabaran karena rezeki sudah diatur Allah SWT,” ucapnya.
Suka duka berjualan pisang goreng juga dikisahkan Arbainah. Pasutri ini berharap diberi kesehatan dan kemudahan dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji dan kembali ke Tanah Air dengan mendapat predikat sebagai haji mabrur. Di Tanah Suci nanti, pasutri ini ingin mendoakan keluarga yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji agar bisa menunaikan rukun Islam kelima.(knu)
Baca juga:
Kisah Pahrul Syahputra, Dampingi Ibunda Berangkat Haji Gantikan Sang Ayah yang Meninggal Dunia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Putra Mahkota Saudi Telepon Presiden Prabowo, Beri Dukungan untuk Indonesia dan Bahas Kampung Haji
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis
Jangan Lupa Batas Akhir Pengajuan Visa Haji 8 Februari 2026, Lewat Batal Berangkat!
Kuota Jemaah Haji Asal Jawa Barat Turun Drastis, Tak Ada Lagi Menyalip Antrean
Keberatan Kuota Haji Dipangkas, DPRD Sumedang Sambangi Komisi VIII DPR
BPKH Hormati Proses Hukum KPK dan Tegaskan Komitmen Transparansi Pengelolaan Dana Haji
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah