Kisah Endang Tri Nurniningsih, Jemaah Haji Pekalongan yang Kehilangan Kaki


Jemaah haji disabilitas Endang Tri Nurniningsih. (Dok. Kemenag)
MerahPutih.com - Cerita menarik dan haru selalu muncul saat ibadah haji dilaksanakan. Seperti Endang Tri Nurniningsih, salah satu jemaah haji kelompok terbang (kloter) 22 Embarkasi Solo (SOC 22) asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Perempuan berusia 60 tahun ini terpaksa harus merelakan kakinya untuk diamputasi 12 tahun silam. Padahal, tiga bulan sebelumnya ia baru saja saja mendaftar haji bersama suaminya.
"Waktu itu tahun 2013, saya mau mengurus perizinan lembaga Kelompok Bermain (KB) ke UPT Dinas Pendidikan dengan bersepeda motor. Di tengah jalan karena ada perbaikan jembatan saya ditabrak truk. Kaki saya sebelah kiri hancur, tinggal tulangnya saja," kata Endang kepada tim media haji di Makkah, Arab Saudi dikutip Selasa (20/5).
Peristiwa tragis yang dialami tanpa setitik pun kesedihan.
“Waktu itu saya melihat kaki saya hancur, saya lalu menghimpun kaki saya yang berserak sendiri, lalu saya foto dan saya kirimkan ke anak dan suami saya," kata Endang.
Endang tak lama mengambil keputusan amputasi. Kalau dibiarkan, kondisi tersebut justru menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan.
"Saya bilang sama dokter. Dok, kaki saya diamputasi saja," kata dia.
Endang tak patah semangat meski kehilangan kaki. Endang tetap beraktivitas dengan menjadi guru PAUD seperti biasanya.
Baca juga:
Kisah Jemaah Calon Haji Termuda, Pergi ke Mekkah di Usia 18 Tahun Gantikan Ibunda yang Meninggal
"Ini sudah takdir saya. Tidak ada yang perlu disesali," ujarnya.
Endang terus menjalani hari-hari bersama keluarga seperti biasanya. Perempuan yang kini sudah memasuki masa pensiun mengajar TK berusaha bersabar dan terus berpikiran positif. Wajahnya selalu ceria dan tak menampakkan kesedihan.
Endang berangkat haji bersama sang suami, Khuya'i. Baik Endang maupun Khuya'i memakai kursi roda menunaikan umroh wajib.
Endang bersyukur, sepanjang perjalanan menuju Haramain mendapatkan pelayanan dengan baik.
“Petugasnya baik-baik, tidak ada kesulitan," katanya.
Endang sangat bersyukur, setelah 13 tahun menanti akhirnya bisa berhaji ke tanah suci bersama sang kekasih hati.
"Saya bersyukur sekali, akhirnya saya dapat kartu mahal untuk ke tanah suci," jelas Endang. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza

Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum

KPK Temukan Praktik Jualan Beli Kuota Haji Antar Penyelenggara

Angin Segar untuk Calon Jamaah! Pemerintah Tengah Perjuangkan Haji Murah,

Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya

Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel

Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup

Rekrut 200 Orang Pegawai Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah Jadikan Kabid di Daerah Kepala Wilayah

Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah
