Perjuangan Ibu Pedagang Serabi asal Tebing Tinggi, Menabung Belasan Tahun hingga Berangkat Haji di 2025
Kamis, 22 Mei 2025 -
MerahPutih.com - Perjuangan Marni binti Poksum (68) berjualan serabi selama puluhan tahun akhirnya berbuah manis. Ia kini bersiap menjalani perjalanan haji ke Tanah Suci.
Marni adalah penjual serabi asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara yang berjualan serabi selama lebih dari dua dekade. Sebelum menjadi penjual serabi, Marni juga pernah berganti profesi sebagai penjual mie sop dan lemang yang ia antar hampir setiap hari ke pajak (pasar).
“Pernah jual mie sop, lemang, dan terakhir jual serabi. Saya menabung sedikit demi sedikit, dari hasil jualan itu,” ucapnya di kepada wartawan di Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, dikutip Rabu (21/5).
Dia mengenang 12 tahun perjuangan sejak pertama kali berniat menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Marni menceritakan, pada 2012 ia resmi mendaftar bersama salah satu putranya, Agus Suhendra.
Sejak itu, penantian panjang dimulai. Tahun lalu, namanya sempat disebut sebagai calon jemaah yang akan berangkat. Namun takdir berkata lain. Namanya belum masuk daftar akhir.
“Berbaik sangka aja sama Allah. Mungkin tahun depan, kalau umur panjang,” ujarnya.
Baca juga:
Kisah Endang Tri Nurniningsih, Jemaah Haji Pekalongan yang Kehilangan Kaki
Dan ternyata, Allah memang menyiapkan waktu yang lebih baik untuk Marni. Setelah 12 tahun menunggu, ia tahun ini berangkat menunaikan ibadah ke Baitullah.
Marni tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 16 Embarkasi Medan (KNO 16) bersama 116 jemaah asal Kota Tebing Tinggi. Marni memasuki Asrama Haji pada 20 Mei 2025 pagi, lalu terbang menuju Jeddah, Arab Saudi pada 21 Mei, tengah malam.
Namun perjalanan menuju momen ini tidaklah mudah. Sekitar tujuh bulan lalu, Marni terjatuh. Tubuh renta itu tak lagi sekuat dulu. Ia pun berhenti berjualan serabi selama 7 bulan.
Dia bahkan sempat khawatir menjelang bulan Ramadan kemarin tidak bisa menjalankan puasa, tarawih bahkan ibadah haji dengan sempurna karena kondisi kaki yang lemah.
Keajaiban pun datang. Kesehatannya berangsur pulih. Ia bisa kembali berjalan, bisa menyiapkan diri menyambut Ramadan dan panggilan mulia menuju Tanah Suci.
Baca juga:
Jemaah Termuda Berusia 18 Tahun Kenang Wasiat Almarhum Ayahnya hingga Mampu Naik Haji Tahun Ini
Ditinggal suami sejak 2018, kini Marni mengandalkan semangat dari 5 anak dan 13 cucu yang terus menyemangatinya.
Mereka adalah saksi hidup betapa tabahnya seorang Marni yang tak pernah menyerah pada keadaan. Marni pun juga menyampaikan pesan bagi yang belum melaksanakan ibadah haji.
“Kalau sudah ada niat, daftar dulu. Jangan tunggu mampu, jangan tunggu tua. Niatkan sungguh-sungguh, ikhtiarkan sebisanya. Allah yang akan cukupkan," ucapnya. (Knu)