Mengintip Pembuatan Lamang Tapai Kuliner Tradisional Minangkabau Santapan Khas Puasa Ramadan
Jumat, 07 Maret 2025 -
Merahputih.com - Perajin saat memasak Lamang Tapai makanan tradisional dari Minangkabau dengan kayu bakar di Kawasan Senen, Jakarta, Jum'at (7/3/2025).
Selama bulan suci Ramadan, Makanan Lamang Tapai menjadi salah satu menu pilihan warga Jakarta untuk jadi santapan berbuka puasa. Pedagang Lamang Tapai mengaku mengalami peningkatan produksi selama bual suci ramadan.
Dalam satu hari perajin dapat memproduksi Lamang Tapai hingga 300 buah per hari. Pedangang menjual Lamang Tapai seharga Rp 35 hingga Rp 50 ribu per batang Lamang Tapai. Lamang Tapai akan dijual disajikan dengan tapai yang terbuat dari ketan hitam dan tape.
Lamang tapai merupakan makanan Khas Minangkabau yang terbuat dari ketan dan tapai ketan hitam. Hidangan ini memiliki rasa manis, gurih, dan sedikit asam. Lamang tapai sering disajikan pada acara-acara tertentu seperti saat berbuka puasa, Idul Fitri, Pernikahan, dan Acara Adat.
Perajing membuat Lemang Tapai yang terbuat dari campuran beras ketan, santan, dan garam yang dibungkus oleh daun pisang dan dimasukkan ke dalam buluh bambu. Buluh bambu kemudian akan dibakar menggunakan kayu dan arang. Membuat lamang merupakan tradisi masyarakat Minangkabau sejak dahulu yang disebut dengan tradisi malamang. Tradisi ini dilakukan secara gotong royong.
Senen menjadi tempat pembuatan Lamang Tapai sejak tahun 1990-an. Lambat laun pembuatan Lamang Tapai berpindah dari pemukiman ke wilayah Senen di Jalan Kramat Raya agar asap saat pembuatan Lamang Tapai tidak menggangu pemukiman warga sekitar.
Kini Lamang Tapai menjadi salah satu menu yang kental dengan masyarakat Jakarta untuk menemani santap berbuka puasa hingga hari raya Idul Fitri. (MP/Didik Setiawan).