Menilik Santri Tunanetra Pesantren Raudlatul Makfufin Oase Cahaya saat Ramadan 1446 Hijriah
Rabu, 12 Maret 2025 -
Merahputih.com - Seorang santri tunanetra saat tadarus atau membaca kitab suci Al-Quran huruf Braile usai melaksanakan Ibadah Sholat Dzuhur di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin di Kawasan Tangerang Selatan, Banten, Rabu (12/3/2025).
Menjadi oesae ditengah pemukiman terpencil dikawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, berdiri sebuah yayasan pengajaran agama Islam khusus bagi penyandang disabilitas netra yang didirikan sejak sekitar 40 tahun lalu. Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin atau Taman Tunanetra yang didirikan pada 26 November 1983 lalu.
Pesantren bagi penyandang disabilitas tuna netra ini menjadi wadah menuntut ilmu agama bagi warga di kawasan Banten. Pesantren ini terletak di tengah pemukiman yang jauh dari keramaian jalan raya Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Banten menjadi oase penyejuk kalbu saat Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah.
Lantunan ayat suci Al-Qur'an oleh santri tunanetra menjadi salah satu kegiatan belajar santri. Santri belajar membaca dan menulis dengan menggunakan huruf Braile yaitu huruf menggunakan kombinasi titik untuk mewakili huruf, angka, tanda baca, dan simbol. Santri beraktivitas selama 24 jam di pesantren dengan bersekolah, mengaji Al-Qur'an dan kegiatan pesantren mulai dari membaca Al-Qur'an, Kitab dan aktivias lainnya.
Pesantren tunanetra yang memiliki slogan, 'Tiada Mata Tak Hilang Cahaya" yang berarti tanpa indera penglihatan mata, masih ada cahaya melalui batin. Disini Santri Tunanetra bisa memiliki ilmu agama yang baik. mereka juga bersekolah setingkat SMP dan SMA. Santri belajar agama selama di Pesantern Raudlatul Makfufin untuk menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih cerah serta menjadi pemimpin bangsa Indonesia dimasa mendatang. (MP/Didik Setiawan).