Keutamaan Salat Tarawih, Terhapusnya Dosa Dosa Kecil

Senin, 17 Maret 2025 - Alwan Ridha Ramdani

Merahputih.com - Salat tarawih merupakan ibadah salat yang hanya ada di Bulan Ramadan. Karena momentum khusus inilah yang membuat salat tarawih punya banyak keutamaan.

Rasullullah SAW semasa hidupnya selalu melakukan salat tarawih. Walaupun tak selalu salat di masjid, tapi beliau melakukannya di rumah secara berjamaah.

Ada beberapa alasan, mengapa Rasullullah tidak salat tarawih selalu di masjid disebutkan buku Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H oleh Abdullah Farid, dkk, karena jika Rasulullah SAW selalu salat tarawih berjamaah di masjid khawatir umatnya menganggap salat tarawih sebagai ibadah wajib.

Rasulullah selalu berjemaah dalam melakukan salat terawih karena dengan berjamaah adalah praktik terbaiknya. Hal tersebut dijelasakan dalam hadis riwayat Al-Bukhari.

Baca juga:

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan

"Dari ‘?’isyah Ummul-Mu’min?n r.a. [diriwayatkan] bahwa Rasulullah saw salat pada suatu malam di masjid, lalu beberapa orang lelaki ikut salat bersama beliau. Kemudian beliau salat [lagi] pada malam berikutnya dan orang bertambah banyak. Kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau keempat, namun Rasulullah saw tidak keluar kepada mereka. Ketika tiba waktu subuh, beliau berkata, “Saya melihat apa yang kamu lakukan. Aku tidak keluar menemui kalian bukan karena apa-apa, melainkan aku khawatir kalau-kalau hal itu menjadi wajib atas kamu.” Ini terjadi di [bulan] Ramadan.” [HR al-Bukh?r? (ini adalah lafalnya), Muslim, Ab? D?w?d, an-Nas?’?, A?mad, Ibn Khuzaimah, dan Ibn ?ibb?n].

Adapun keutamaam dalam melaksanakan ibadah tarawih adalah pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Disebut dalam hadits Nabi riwayat Imam al-Bukhari, Muslim dan lainnya:

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (Hadis riwayat al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Dari hadits diriwayatkan al-Bukhari di atas, mengundang pendapat ulama mengenai dosa yang diampuni dalam hadits tersebut.

Sebagaimana mereka juga ikhtilaf di dalam hadits-hadits sejenis.

Menurut al-Imam al-Haramain, yang dihapus hanya dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar hanya bisa diampuni dengan cara bertaubat.

Sementara menurut Imam Ibnu al-Mundzir, redaksi “mâ” (dosa) dalam hadits tersebut termasuk kategori lafadh ‘âm (kata umum) yang berarti mencakup segala dosa, baik kecil atau besar.

Tak hanya itu, melakukan salat tarawih juga mengundang banyak pahala, pahalanya seperti orang yang salat semalaman.

Artinya: "Barang siapa yang ikut melaksanakan sholat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka baginya akan dicatat seperti salat semalam penuh." (Hadis riwayat Abu Daud dan Turmudzi). (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan